Waktu liburan kemarin, ada teman nanyakan hal ini: “Sel, kamu bikin kertas binder sama kertas bujo pake apa sih?”
Jawabannya simple: pakai kertas hvs biasa, tapi jenisnya tidak biasa. Sebelum salah beli, kusaranin kalian baca pengalamanku di sini.
Gramasi Kertas HVS
Dulu saya kesulitan nyari kertas untuk bullet journal, akhirnya beli printer sendiri dan ngeprint sendiri. Untuk motif kertas bullet journal bisa kalian baca dari tulisanku tentang Membuat Dotted Paper Sendiri.
Pertama kali pakai kertas seadanya di rumah, waktu itu pakai Sinar Dunia 70 gsm yang warna kemasannya biru tua. Sukses ngeprint lembar pertama, pasti hepi lah ya. Tapi tak semudah itu esmeralda, kegembiraan menguap saat nyoba nulis. Nyaris semua gel pen dan stabilo njeplak blobor ke halaman belakang. Hanya pulpen (ballpoint) saja yang aman. Cek deh gambar di bawah ini, bandingkan dengan gambar di atas.
Paperline Gold 100 gsm
Singkat cerita, aku langsung cari jenis kertas lain. Dan akhirnya nemukan Paperline Gold 100 gsm ini. Kertas ini smooth, tebal dan terkesan mewah.
Hasil nulis-nulis di permukaan kertas ini sempurna. Berbeda jauh dari hvs 70 gsm yang nyerap tinta banget sampe blobor ke belakang, sebaliknya kertas 100 gsm ini tidak seperti itu. Tinta aman, stabilo aman, gel pen aman, termasuk watercolour tipis juga bisa diaplikasikan di permukaan kertas ini.
Beli dimana?
Paperline Gold dijual di banyak lokasi, harganya di tahun 2018 sekitar Rp 20.000 per 100 lembar. Oh iya, kertas ini hanya dijual dalam kemasan 100 lembar. Kalau ada yang nemukan kemasan 1 rim, tulis di kolom komentar ya 😀
Rekomendasi Jenis Kertas
Jadi, ada beberapa yang saya rekomendasikan untuk dipakai bullet journaling, yaitu:
- HVS 100 gsm
- HVS 80 gsm (Paperline Gold)
- Storaenso / Book Paper 90 gsm
Tinggalkan Balasan